Selasa, 12 Agustus 2014

Guru TIK Galau, Kurikulum 2013 Diberlakukan

Pemerintah dipertengahan tahun 2013 telah memberlakukan kurikulum terbarunya sebagai pengganti dari kurikulum KTSP yaitu kurikulum 2013. Seiringdengan perubahan kurikulum tersebut, bagi guru TIK perubahan tersebut menjadi “galau”, karena dihapuskanya mata pelajaran TIK dalam kurikulum 2013, pemerintah beranggapan bahwa mapel TIK sudah tidak bisa dipertahankan, dengan demikian solusinya mapel TIK diintregasikan dengan mapel lain. Dengan diberlakukanya kebijakan tersebut maka menjadi pro kontra dikalangan akademisi.
Seperti yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA  UPI menggelar Rembuk Nasional Guru TIK yang dilaksanakan di gedung JICA FPMIPA UPI, Kamis (23/1). Dalam rembuk TIK tersebut dibahas mengenai dihapuskannya Mapel TIK di dalam Kurikulum 2013 serta peran Guru TIK di sekolah di masa depan.
Menurut firman Oktora selaku Ketua AGMP TIK Jawabarat, mapel TIK saat ini masih penting diberikan kepada siswa sekolah karena pengetahuan mengenai pembelajaran TIK di sekolah sangat diperlukan nantinya untuk pondasi dasar bagi kehidupan siswa kedepannya.
“bagi siswa yang mempunyai pengetahuan di luar bidang TIK, tetap saja pengetahuan TIK sangat diperlukan karena TIK menjadi pondasi dasar kehidupan siswa dalam melakukan kreativitas untuk melakukan produksi informasi”, ungkap Firman.
Seiringan dengan diberlakukannya kebijakan tersebut, firman mengatakan kurikulum 2013 perlu direstrukturisasi, artinya TIK tetap ada dalam kurikulum tetapi ada perubahan dari standar kompetensi  dan kompetensi dasarnya.
Untuk saat ini pemerintah melihat TIK sebagai keterampilan saja, hanya membangun environment IT, sementara secara konseptual, attitude dan kapabilitas siswa di bidang IT nantinya menjadi tanggung jawab siapa, tambahnya.
Dikatakan Firman, sebagai contoh maraknya pembobolan di dunia maya menjadi perhatian bagi kami, prilaku tersebut tentu tidak ada yang mengarahkan, oleh karena itu untuk mengarahkan kemapuan tersebut menjadi prilaku yang positif mata pelajaran TIK lah yang mampu mengendalikan kemampuan tersebut, karena dalam pembelajaran TIK akan dibangun prilaku pemanfaat TIK secara baik dan benar.
Disisi lain TIK bisa digunakan sebagai layanan, seperti disekolah bisa dijadikan layanan manajemen sekolah, layanan konsultasi guru atau siswa dan layanan pembelajaran itu sendiri, layanan tersebut merupakan harapan yang ingin dibangun oleh pemerintah tadi.
“tetapi ruh dari mapel TIK harus diberikan karena para siswa perlu dibangun attitude pemanfaatan IT yang baik dan benar dan itu ada di mapel TIK tidak di mapel yang lain”, kata Firman.
Senada dengan firman, Wawan Setiawan M.Kom juga mengatakan bahwa mapel TIK tidak ada di kurikulum 2013, dengan adanya kebijakan tersebut, guru-guru Tik saat ini merasa kebingungan.
“apa yang harus mereka lakukan dengan kompetensinya dengan sdm yang ada di sekolah, fenomena tersebut menjadi salah satu tujuan diadakannya rembuk TIK ini dengan maksud untuk menyamakan persepsi bagaimana mengembangkan TIK di sekolah sehingga Mapel TIK di dalam kurikulum 2013 itu tetap berdaya mendukung kurikulum 2013”, ujar Wawan.
Dijelaskan Wawan, saat ini yang menjadi kegelisahan bagi guru yang mengajar di SMP, SMA dan KKPI di SMK karena mereka terkait dengan sertifikasi, oleh karena itu dengan adanya rembuk TIK ini, guru –guru yang telah disertifikasi dapat diberdayakan sesuai dengan kompetensi yang terkait dengan sertifikasi. Disadur dari UPI Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar